Kata-Kata Tausiah dari Gus Baha Mutiara Hikmah yang Menyejukkan Hati


https://pin.it/6aPx2p6Ap

foto lain tentang gus baha


Gus Baha, atau KH. Ahmad Bahauddin Nursalim, adalah salah satu ulama Nusantara yang dikenal karena keilmuan dan cara dakwahnya yang santai, sederhana, namun penuh makna. Tausiah-tausiahnya mengandung hikmah mendalam yang mampu menyentuh hati banyak orang, dari kalangan awam hingga santri dan cendekiawan. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa kata-kata tausiah dari Gus Baha yang bisa menjadi pedoman hidup dan inspirasi dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

1. Ikhlas dalam Beribadah dan Menghadapi Ujian

Gus Baha sering menekankan pentingnya ikhlas dalam setiap amal ibadah. Beliau mengatakan:

“Kalau kamu mengharap ridha Allah, ibadahmu akan menjadi ringan. Tapi kalau kamu mengharap dunia, ibadahmu akan terasa berat.”

Kata-kata ini mengajarkan kita bahwa orientasi utama dalam ibadah haruslah karena Allah semata. Jika ibadah hanya dilakukan demi kepentingan duniawi, maka akan terasa berat dan penuh beban. Sebaliknya, jika dilakukan karena cinta kepada Allah, ibadah akan terasa ringan dan menyenangkan.

2. Menjaga Lisan dan Perkataan

Dalam berbagai kajiannya, Gus Baha sering mengingatkan agar seseorang berhati-hati dalam berbicara. Salah satu tausiah beliau adalah:

“Orang yang banyak bicara pasti banyak salahnya. Maka lebih baik banyak diam, kecuali dalam kebaikan.”

Pesan ini sangat relevan dalam kehidupan modern, terutama di era media sosial di mana banyak orang dengan mudah mengeluarkan pendapat tanpa berpikir panjang. Diam lebih baik daripada berbicara yang justru dapat menyakiti orang lain atau menimbulkan fitnah.

3. Kesederhanaan dan Tawakal kepada Allah

Gus Baha dikenal dengan gaya hidupnya yang sederhana dan tawakal kepada Allah. Beliau berkata:

“Kalau kamu bergantung kepada Allah, kamu tidak akan mudah kecewa. Sebab Allah tidak pernah mengecewakan hamba-Nya.”

Pesan ini mengajarkan kita untuk tidak terlalu bergantung pada manusia atau materi. Kecewa dalam hidup sering terjadi karena kita terlalu berharap kepada makhluk. Namun, jika kita bersandar kepada Allah, maka kita akan selalu merasa cukup dan tenang.

4. Mencari Ilmu dengan Niat yang Benar

Sebagai seorang ulama, Gus Baha selalu mengajarkan pentingnya mencari ilmu dengan niat yang benar. Beliau pernah berpesan:

“Ilmu yang bermanfaat itu bukan sekadar yang dihafal, tapi yang diamalkan dan membawa manfaat bagi banyak orang.”

Artinya, ilmu tidak boleh hanya menjadi pengetahuan tanpa praktik. Sebaik-baik ilmu adalah yang bisa diterapkan dalam kehidupan dan bermanfaat bagi diri sendiri serta orang lain.

5. Sikap Sabar dalam Menghadapi Cobaan

Dalam salah satu tausiahnya, Gus Baha memberikan nasihat bijak tentang kesabaran:

“Orang yang sabar bukan berarti tidak pernah marah atau sedih, tapi dia tahu bagaimana mengendalikan dirinya dalam situasi sulit.”

Sabar bukan berarti tidak merasakan sakit atau kesedihan, melainkan tetap mampu mengontrol diri dan tidak bertindak gegabah. Dengan bersabar, seseorang akan lebih bijak dalam menyikapi masalah dan lebih dekat dengan pertolongan Allah.

6. Jangan Menghakimi Orang Lain

Salah satu tausiah yang sering disampaikan Gus Baha adalah tentang sikap terhadap orang lain. Beliau berkata:

“Kamu tidak akan pernah tahu bagaimana akhir hidup seseorang. Jangan pernah meremehkan atau menghakimi orang lain, sebab bisa jadi mereka lebih baik di hadapan Allah.”

Kata-kata ini mengajarkan kita untuk tidak mudah menilai atau menghakimi orang lain. Setiap orang memiliki perjalanan hidupnya sendiri, dan yang lebih penting adalah memperbaiki diri sendiri daripada sibuk mencari kesalahan orang lain.

7. Keutamaan Bersyukur

Gus Baha juga sering mengingatkan tentang pentingnya bersyukur dalam segala kondisi. Beliau berkata:

“Orang yang banyak bersyukur, hidupnya akan tenang. Sebab dia tidak sibuk mengeluh, tetapi sibuk menghargai apa yang telah diberikan Allah.”

Bersyukur membuat seseorang lebih bahagia dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki. Hidup tidak selalu tentang memiliki segalanya, tetapi bagaimana kita bisa menikmati dan mensyukuri apa yang ada.

8. Menghindari Riya’ dalam Ibadah

Dalam tausiah lainnya, Gus Baha mengingatkan tentang bahaya riya’ atau pamer dalam ibadah:

“Ibadah itu hubungan pribadi dengan Allah. Jika kamu ingin pamer ibadahmu kepada manusia, maka pahala itu akan hilang.”

Ikhlas adalah kunci utama dalam beribadah. Jika ibadah hanya untuk mendapatkan pujian dari manusia, maka nilainya akan berkurang di sisi Allah. Oleh karena itu, setiap ibadah harus dilakukan dengan niat yang lurus.

9. Keutamaan Berbuat Baik

Gus Baha juga sering menekankan pentingnya berbuat baik kepada sesama:

“Kebaikan sekecil apa pun tidak akan pernah sia-sia. Bisa jadi satu kebaikan kecil itu yang akan menyelamatkanmu di akhirat.”

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak kesempatan untuk berbuat baik, seperti membantu orang lain, berkata dengan lembut, atau sekadar tersenyum kepada sesama. Kebaikan yang terlihat kecil di mata manusia bisa jadi sangat besar di sisi Allah.

10. Jangan Takut Miskin Jika Berinfak

Dalam salah satu ceramahnya, Gus Baha mengatakan:

“Jangan takut miskin kalau kamu sering berinfak. Rezeki itu datang dari Allah, bukan dari hitungan matematikamu.”

Banyak orang ragu untuk bersedekah karena takut kekurangan. Padahal, semakin banyak memberi, semakin luas pintu rezeki yang dibuka oleh Allah. Keberkahan harta tidak diukur dari jumlahnya, tetapi dari seberapa manfaatnya bagi orang lain.

11. Kunci Kebahagiaan Adalah Qana’ah

Gus Baha berkata:

“Orang yang paling kaya adalah orang yang qana’ah, yaitu merasa cukup dengan apa yang ia miliki.”

Hidup bahagia tidak selalu bergantung pada banyaknya harta, tetapi lebih kepada bagaimana seseorang mensyukuri apa yang telah diberikan Allah.

Kesimpulan

Kata-kata tausiah dari Gus Baha selalu penuh hikmah dan mudah dipahami. Pesan-pesan beliau mengajarkan kita untuk hidup lebih ikhlas, bersyukur, bersabar, dan selalu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik. Semoga tausiah-tausiahnya bisa menjadi pedoman bagi kita dalam menjalani kehidupan yang lebih berkah dan bermanfaat. Aamiin.

Previous Post